DIAFEREST

Monday, November 3, 2008

DIAFEREST

A. DEFINISI

Adalah kelainan yang sering terdapat pada daerah atau emrupakan akbiat faktor karena kontak dengan lingkungan tidak baik secara terus-menerus.

B. ETIOLOGI

Ø Kebersihan kulit yang tidak terjaga

Ø Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing

Ø Udaha/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab

Ø Kulit yang tertutup, basah dan hangat terutama daerah pokok

Ø Reaksi kontak terhadap karet, plastik, deterjen

Ø Callsican dalam saluran cerna.

C. BAMBARAN KLINIK

Ø Iritasi pada kulit yang terkena, muncul sebagai eritema

Ø Erupsi pada daerah kontak yang menonjol

Ø Keadaan yang lebih parah terhadap pada daerah yang tertutup popok

1. Papilla eritema

2. Vesikula

3. Ulserasi

4. Macula

D. PATOFISIOLOGI

Pada sebagian px diaperesh relatif sering menimbulkan frustasi dalam penanganannya. Karena cenderung kambuh.

Pada bayi sering terjadi kelainan yang sering terdapat di daerah bokong diakibatkan karena kebersihan kulit yang tidak terjaga, jarang ganti popok, udara / suhu lingkungan yang panas dan lembab, kulit yang tertutup, basah, dan hangat terutama daerah popok, reaksi kontak terhadap karet, plastik. Bila tidak segera ditolong akan dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang terkena dan Erupsi pada daerah kontak yang tertutup popok. (papilla eritema, vesikula, ulserasi, macula)

E. PENATALAKSANAAN

1. Daerah yang terkena Diaperesh tidak boleh kena air dan harus dibiarkan terbuka dan tetap kering.

2. Segera dibersihkan dan keringkan bila anak kencing atau berak.

3. Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit/daerah yang iritasi.

4. Memperhatikan kebersihan kulit dan kebersihan tubuh secara menyeluruh.

Pengobatan:

  1. Pengolesan anti candida setiap kali mengganti popok.
  2. Kombinasi kortikosteroid dan anti jamur yang dapat di berikan.
  3. Perlindungan daerah popok dengan posta zinkum oksida
  4. Jika diaperesh sering terjadi Gunakan anti Candida oral.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Umum

Pada bayi relatif untuk sering menimbulkan frustasi dalam penangannnya karena kecendurangan rekurea (kambuh).

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Anak menangis, gelisah, ada kemarahan / iritasi pada bokong

b. Riwayat penyakit anak sekarang

Anak sering menangis dan gelisah terutama apabila saat mengganti dan membersihkan popoknya oleh keluarga anak diberi bedak di tempat yang mengalami kemerahan tetapi tidak berkurang dan oleh ibuna dibawa ke rumah sakit.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Sebelum anaknya dibawa ke rumah sakit, anaknya tidak pernah menderita sakit apapun

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Menurut orang tua anak, tidak ada anggota keluarganya yang menderita masalah seperti yang dialami anak dan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular.

3. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Gelisah, lemah, dan sering menangis

b. Kesadaran : Compos mentis

c. Tanda-tanda Vital

· Perspirasi : meningkat / menurun

· Nadi : menurun / meningkat

· Temperatur : menurun / meningkat

d. Pemeriksaan Fokus

· Inspeksi : kemerahan pada daerah bokong, vesikula

· Palpasi : bila diraba pada daerah sekitar luka, bayi menangis.

DIAGNOSA KEPERAWATAN / ANALISA DATA

NO

DATA

ETIOLOGI

MASALAH

1

DS:

DO:

o Ibu mengatakan bahwa anaknya selalu menangis bila BAB / BAK

· Kx terlihat menangis dan gelisah

· Merintih

· Kemerahan pada bokong

Iritasi pada kulit

Nyeri

2

DS:

DO:

o Ibu klien mengatakan sering terjaga dan menangis

· Anak terlihat gelisah ada saat tidur

Nyeri

Gangguan pada tidur

3

DS:

DO:

o Ibu klien mengatakan bahwa pada daerah bokong anaknya terlihat kemerahan

· Bokong anak terlihat kemerahan

Tekanan gesekan

Kerusakan integritas kulit

4

DS:

DO:

o Ibu klien mengatakan bahwa anaknya malas bergerak

· Anak malas bergerak, adanya keterbatasan aktivitas

Nyeri

Kerusakan mobilitas fisik

B. PRIORITAS MASALAH

1 Nyari berhubungan dengan Iritasi pada kulit (bokong).

2 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

3 Kerusakaan integritas kulit berhubungan dengan Tekanan gesekan

4 Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan Nyeri.

C. RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA I

Nyeri berhubungan dengan Iritasi pada kulit (bokong) di tandai dengan:

Ø Merah pada bokong

Ø Merintih

Tujuan:

Nyeri berhubungan dengan iritasi dapat diatasi dengan:

Ø Bayi akan menunjukkan rasa nyeri berkurang, ekspresi wajah rileks, dapat tidur tidak terganggu dan tidak gelisah.

Intervensi:

1. Kaji tingkat nyeri dengan menggunakan skala nyeri

2. Aturan posisi dengan posisi yang nyaman

3. mengubah posisi bayi secara hati- hati

4. Hindari tempat tidur yang basah dan lembab

Rasional:

1 Untuk mengetahui tingkat nyeri

2 Untuk mempertahankan kenyamanan

3 Untuk mempertahankan kenyamanan

4 Untuk mempertahankan kenyamanan

DIAGNOSA II

Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

Tujuan:

Gangguan pola tidur teratasi dengan kriteria:

· Ibu klien mengatakan nyenyak tidur dan tidak terbangun

· Kx tidak lemah

· Mata Kx tidak terlihat merah dan tidak ada lingkaran hitam disekitar mata

Intervensi:

1 Anjurkan keluarga px untuk memberikan tempat tidur yang nyaman

2 Kurangi kebisingan dan lampu yang terlalu terang

Rasional

1 Meningkatkan kenyamanan waktu tidur serta dukungan fisiologis dan psikologi

2 Memberikan situasi kondustif untuk tidur

3 Meningkatkan efek relaksasi.

DIAGNOSA III

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Tekanan gesekan

Tujuan:

Kerusakan intergritas kulit dapat diatasi dengan kriteria:

  • Bokong anak tidak terlihat kemerahan

Intervensi:

1. Identifikasi derajat perkembangan luka tekanan dan gesekan

2. Kurangi dan hilangkan faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya dan meluasnya luka

3. Cegah luka agar jangan semakin memburuk

Rasional:

1. Untuk dapat segera mengetahui setiap terjadinya perubahan luka

2. Untuk agar luka tidak meluas / berkembang

DIAGNOSA IV

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

Tujuan:

Ø Ibu klien mengatakan lecet pada daerah bokong berkurang

Ø Anak tidak rewel lagi

Intervensi

1. Kaji tingkat kemampuan mobilitas

2. Beri dorongan untuk melakukan latihan yang sesuai dengan kebutuhan

Rasional:

1. Untuk menentukan intervensi selanjutnya yang tepat

2. Kx dapat mengimobilisasi daerah yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Lynda, Jual Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, Jakarta.

2. Engram, Barbara (1999), Medical Surgical Nursing, Jilid 2, EGC, Jakarta.

0 comments: