PERKEMBANGBIAKAN HEWAN

Monday, November 3, 2008

BAB I

PENDAHULUAN


Di antara kamu mungkin ada yang melihat sepasang ayam jantan atau betina atau sepasang kambing. Dari sepasang hewan tersebut bila diperlihara dengan baik dapat beranak – pinak hingga jumlahnya bertambah banyak.

Hewan dapat tertambah jumlahnya dengan cara barkembang biak. Pada hewan tingkat tinggi, seperti pada ayam dan kambing, perkembangbiakannya dilakukan secara kawin (seksual), sedangkan pada hewan tingkat rendah dilakukan secara kawin dan tidak kawi.

BAB II

PERKEMBANGBIAKAN HEWAN

A. perkembangbiakan generatif (seksual) hewan

perkembangbiakan generatif melibatkan, factor – factor berikut:

1. Organ – organ kelamin dan sel kelamin

Perkembangbiakan generatif melibatkan dua induk. Induk betina menghasilkan kelamin jantan yang disebut sel sperma (sel spermatozoa).

Pada vetebrata, letak serta fungsi organ – organ perkembangbiakannya berkaitan dengan organ – oragan pengeluarannya, terutama pada hewan jantan.

Hewan jantan mempunyai organ kelamin berupa sepasang testis.pada mamalia, testis berada berada diluar ronnga perut (di luar tubuh) testia mempunyai yang disebut vas deferens (saluran sperma). Pada jenis _ jenis tertentu vas deferens akan bersatu dengan saluran dari kandung kemih. Saluran bersama ini disebut uretra. Uretra, atau saluran sperma bermuara ke kloaka. Disebut klaoka karena merupakan lubang pertemuan system repreduksi dan system pencernaan. Pada hewan – hewan tertentu lubang pelepasan dari system reproduksi dan system pencernaan terpisah.

Hewan betina mempunyai organ – organ kelamin berupa sepasang ovarium (indung telur). Telur yang dihsilkan disalurkan ke oviduk (saluran telur). Pada hewan yang bersifat vivipar, setelah oviduk terdapat uterus (rahim).

Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina ada yang terdapat pada satu individu, misalnya cacing dan keong. Hewan seperti ini disebut hermafrodit (berkelamin dua). Pada hewan yagn bersifat hermafrodit, belum tenetu terjadi peleburan anatara sperma dan sel telur yang dihasilkan dari individu yang sama (pembuahan sendiri). Biasanya sel telur di buahi oleh sel sperma dari individu lain.

2. Pembuahan (fertilisasi)

Pembuahan adalah peristiwa meleburnya sel kelamin betina (sel telur) dengan sel kelamin jantan (sperma), membentuk satu sel yang di sebut zigot.

Zigot akan berkembang menjadi embrio dan akhirnya berkembang menjadi individu muda hewan ovipar perkembangan telurnya berlangsung di dalama telur. Hewan yagn ovivar (melahirkan), embrio berkembang di dalam uterus (rahim).

a. pembuahan di luar tubuh

pembuahan diluar tubuh adalah proses peleburan sel telur dengan sperma, berlangsung di luar tubuh induknya. Di sebut fertilisasi eksternal. Fertilisasi ini terjadi pada ikan dan amfibi.

fertilisasi eksternal ada dua macam yaitu:

1) pembuahan luar secara acak

2) pembuahan luar di dalam sarang

b. pembuahan di dalam tubuh

pembuahan dalam (fertilisasi internal), terjadi di dalam tubuh induk betina. Pembuaha ini umum dilakukan oleh hewan – hewan golongan reptelia, burung dan mamalia, juga jenis _jenis ikan dan amfia tertentu.

3. perkembangan generatif pada hewan tingkat tinggi

hewan berderajat tinggi, sudah dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina, karena oragan kelamin jantan dan organ kelamin betina sudah terpisah pada individu yang berbeda.

a. Perkembangbiakan pada ikan

Ikan jantan mempunyai testis yang memanjang di daerah perut. Hewan jantan dewasa memiliki testis massa yang panjang seperti lemak keputihan. Sperma yang disalurkan ke vasdiferens melalui lubang urogenital, letak nya di lubang anus.

Ikan betina memeiliki sepasang ovarium dengan saluran telur (oviduk). Telur keluar melalui lubang urogenital. Saat dewasa mereka memiliki ovariu membesar dan memanjang sekitar alat pencernaan.kantung telurnya berwarna kekuningan. Ikan tertentu dapat menghasilkan ribuan butir telur. Dikeluarkan di dalam air dalam selang waktu.

b. Perkembang biakan pada katak

Katak hidup di dua tempat, yaitu di darat dan di perairan. Katak dewasa hidup di air, tetapi pada saat musim kawin tiba, mereka kembali ke air.

Katak jantan memiliki sepasang testis yang dapat menghasilkan spermatozoa dan di keluarkan melalui saluran vas deferens dan berakhir pada kloaka.

Katak betina mempunyai sepasang ovarium, sepasang saluran telur, dan kloaka.

c. Perkembang biakan pada reptelia

Reptilian disebut juga dioceuous (gonochorist), yaitu di sebut jenis kelamin terpisah.

Hewan betina memiliki sepasang ovarium dan oviduk (saluran telur). Oviduk mempunyai dinding yang dapat menghasilkan albumin ( cadangan makanan) dan cangkang telur untuk telur – telur yang di hasilkan. Dan dikeluarakan melalui kloaka.

Reptile jantan mempunya alat kelamin sepasang testis dan vas deferens dan mempunyai orangan kopulasi, maka terjdilah fertilisasi internal.

Telur reftil dilengkapi dengan cangkang untuk menyesuaikan dengan lingkungan luar atau di darat. Reptilia bertelur di darat. Walaupun ada jenis reptilian hidup di air contohnya kura – kura dan ular laut.

d. Perkembang biakan pada burung

Burung jantan memliki sepasang testis dan vas deferens. Sebelum berakhir di kloaka, saluran spermanya membesar membentuk vesikula semenalis (kantung sperma). Kantung sperma tempat penyimpanan spermatozoa.

Alat perkembangbiakan burung betina yang berfungsi hanya alat – alat kelamin sebelah kiri.

Telur yang dikeluarakan oleh ovarium akan diatang sebuah corong yang disebut ostium. Di sekitar tempat inilah terjadi pembuahan seltelur oleh sel sperma. Ovum yang sudah di buahi dan kemudian menggelinding dan dilengkapi oleh cadanga makanan (kuning telur) dan albumin (putih telur) dan sampai di ujung akhir oviduk . di sini lah telur tesebut di bngkus oleh selaput telur dan cangkang yang keras terbuat dari zat kapur.

Telur bentuknya bermacam – macam dari yang besar sampai yang kecil.

e. Perkembangan pada mamalia

Mamalia merupakan hewan gonorokis, yagn mempunyai alat perkembang bikan sebagai berikut:

1) Organ kelamin jantan

Testis berjumlah dua buah (sepasang), pada hewan yang testisnya di luar rongga perut di bungkus oleh semacam kulit yang di sebut skrotum. Sedang kan testisnya di dalam rongga perut tidak dilengkapi skrotum. Testis di bentuk oleh saluran yang berbelit – belit dan sangat halus, bagian inilah yang menghasilkan sperma, selanjutnya sperma disalurkan kesaluran yang lebuh besar diametrnya da disebut epidermis, dilanjutkan kesaluran vas deferens. Saluran ini di lanjutkan ke uretra.

2) Oragan kelamin betina

Hewan betina mempunyai sepasang ovarium, di dekatnya terdapat awal saluran telur ostium, baru dilanjutkan dengan oviduk (saluran telur). Sepasang oviduk bermuara ke uterus (rahim), yaitu oragan berbentuk kantong berdinding otot cukup tebal. Uterus berakhir pada vagna

Telur yang di hasilkan oleh ovarium, di lepaskan ke ostium dan di buahi oleh sperma di daerah oviduk. Zi got kemudian bergulir ke uterus, pada organ ini akan berkembang menjadi embrio tumbuh menjadi fetus (bayi). Embrio berkembang didalam uterus dalam jangka waktu tertentu. Masa inilah yang di sebut masa kehamilan. Setelah ini anak lahir induk betina memelihara dan menyusui anaknya sampai dewasa.

4. perkembangbiakan generatif pada hewan hermafrodit

Hewan hermafrodit (berkelamin ganda), terdapat pada kelompk hewan tidak bertulang belakang, contohnya : cacing pita, cacing tanah, lintah, bekicot, dan echinodermata. Bagi hewan hermafrodit. Pembuahan terjadi dengan dua individu yang berbeda. Pada cacing tanah, pembuahan sendiri susah terjadi, karena lubang pelepsan sperma sangan berjauhan dengan lubang pelepsan sel telur.

Reproduksi tanah didahuluii dengan kopulasi. Dua cacing tanah berlekatan dengan saling tebalik. Kepala cacing tanah A, ada di sebelah belakang cacing tanah B. mereka saling berdekatan dengan dibantu oleh lender yang dikeluarakan oleh klitelum. Sementara terjadi kopulasi, cacing A mengeluarkan dan memasukan spermatozoa ke dalam kantung penyimpanan spermatozoa (reseptakel seminal) dari cacing B demikian sebaliknya cacing B. setelah kawin cacing berpisah. Lalu masing – masing mengeluarkan lender berbentuk gelang yang disebut kokon. Kokon ini juga berasal dari klitelum. Kemudian galang lender akan bergerak kedepan (kearah kepala). Saat gelang lender melawati lubang pelepasan sel telur dan lubang yang berasal dari kantung penyimpan sperma (reseptakel seminal = spermatozoanya dari cacing lain), maka sel telur dan spermatozoaberada dalam gelang lender tadi. Pembuahan terjadi di dalam gelang lender, seterusnya telur yang sudah di buahi tersebut lepas dari tubuh cacing.

B. Perkembangbiakan vegetative (Aseksual) Hewan

Perkembangbiakan vegetatif umumnya tejadi pada hewan berderajat rendah. Perkembangbiakan vegetatif pada hewan berderajat rendah ada tiga cara pembelahan sel, yaitu: pertunasan dan fragmentasi.

1. Perkembangbiakan vegetatif dengan pertunasan

Tunas, merupakan calon individu baru yagn berupa tonjolan dan muncul pada tubuh individu induknya. Hewan yang berkembangbiak dengan cara ini misalnya hidradan obelia (ubur – ubur)

Pada hydra, tunas berasal dari dinding tubuh induknya yang menonjol makin panjang. Setelah terbentuk tentakel, tunas akan mengambil makanannya sendiri, barulah tunas itu akan lepas dari induknyamembentuk individu baru. Sedangkan pada obelia (ubur – ubur), tunas itu akan bertahan pada tubuh induknya, sehingga membentuk koloni.

Perkembangbiakan dengan tunas, terjadi pula pada porifera. Tunas menonjol dari tubuh poripera, setelah mencapai ukuran tertentu akan lepas dan menempel pada dasar. Seterusnya tunas akan tumbuh menjdi porifera baru.

2. Perkembangbiakan vegetatif dengan pembelahan sel

cara ini di jumpai pada hewan – hewan bersel tunggal (filum protozoa). Pembelahannya terjadi dengan proses pembagian inti dan sitoplaama sengan bersamaan. Dari satu individu terbentuk dua individu baru yang sama dengan induknya. Protozoa yang bercangkang (misalnya euglipha), terjadi dua tahap.

3. Perkembangbiakan vegetatif dengan cara fregmentasi

Cara ini terjadi pada planaria (termasuk filum cacing pipih). Fragmentasi adalah terbentuknya individu baru dari ptongan tubuh induknya. Apabila seekor planaria dipotong menjadi tisa, ptongan satu bagian kepalanya, potongan kedua badanya, dan potongan ketiga adalah bagian ekornya. Perhatikan gambar di samping. Maka ketiga potongan tersebut masing – masing akan tumbuh sehingga menjdi tiga individu lengkap.

Bagian kepala membentuk bagian ekor, bagian ekor akan membentuk kepala, dan bagian badn akan membentku kepala dan ekor. Begitu juga bila pelanaria bila di belah simetris menjadi dua bagian, masing – masing belahan akan membentuk individu baru.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perkembangbiakan dapat dilakukan secara kawin (seksual) maupan aseksual yaitu:

1. Perkembang biakan secar generatif (seksual) pada hewan tingkat tinggi ada 5 ialah

a. Perkembangbiakan pada ikan

b. Perkembangbiakan pada katak

c. Perkembangbiakan pada reptilian

d. Perkembangbiakan pada burung

e. Perkembangbiakan pada mamalia

2. Perkembangbiakan vegetatif pada hewa tingkat rendah ada 3 macam ialah

a. Perkembangbiakan vegetatif denngan pertunasan

b. Perkembangbiakan vegetatif denngan pembelahan sel

c. Perkembangbiakan vegetatif denngan cara fregmentasi

B. PENUTUP

Hanya ini saja yang dapat saya tulis untuk menyelesaika tugas yang di berikan kepada saya, dan juga tak lupa saya mengatakan syukur kepada Allah karena rahmatnya saya dapat menulis makalah ini, serta saya mengharapka keritik kepada pemeriksa makalah yang saya kerajakan , kareana dengan keritik tersebut saya dapat mengetahui dimana kesalahpahaman saya.

DAFTAR PUSTAKA

Barret, james M, at all. 19985. Biology. Prentice – hall, Englewood Cliffs, News Jersey: Prentice Hall Inc.

Sabariah, Ike, Dra. 2002. Biologi. Jakarta Selatan: GanecaExact.

0 comments: